Monday, December 5, 2005

20th Century Boys

Alkisah...haha...selama beberapa tahun gw adalah seorang comic-freak (thick glasses bullied by assholes?). Pada era DragonBall (still, one of the best fantasy-based comic ever released) dulu diterbitkan oleh Elex Media, dengan tekun gw ngikutin dan menantikan penuh kesabaran seri demi seri sampe berakhir di nomer 42 (dari SD sampe SMU, rentang waktu yang luar biasa). Setelah lebih intens di musik, gw mulai beralih untuk ngga mengkoleksi komik (selain DB, gw juga ngumpulin mulai dari bangsa Kungfu Boy, Sailormoon, Kobo-Chan, Kariage Kun, dan komik-komik Elex Media laen). Awal kuliah gw berniat kembali ngoleksi komik. Kali ini ada distributor lokal yang menerjemahkan beberapa seri X-Men dan Spiderman. Gw suka banget X-Men dan mule ngumpulin lagi (terutama saga Onslaught). Sayang, bukan salah gw tetapi entah kenapa peredaran komik tersebut punah. Ketika PMK nerbitin beberapa serial terjemahan komik US, gw udah kehilangan minat ngikutin.

Tapi ada satu ilustrator komik yang gw suka banget, namanya Naoki Urusawa. Bertahun-tahun lalu, sebuah komik berjudul Master Keaton telah membuka paradigma keilmuan gw untuk ngga berkutat sama scientific, serta untuk lebih tertarik kepada sejarah dan kebudayaan (bagi yang bilang komik ngga mendidik: baca komik ini!). Master Keaton yang bercerita tentang petualangan detektif-arkeolog-mantan tentara bernama Hiraga Keaton Taichii ini banyak membuka pengetahuan tentang tempat-tempat di muka bumi. Termasuk hipotesa positifnya tentang awalmula peradaban Eropa yang berasal dari sungai Danube (well...dulu gw obsessed tentang ini, sekarang udah mulai bisa ngedebat hal itu). Karya kedua Urusawa adalah Monster. Komik thriller-psikologis yang juga berdetail rapi. Tentang seorang dokter keturunan Jepang di Jerman memburu psikopat yang bisa membuat chaos luar biasa hanya dari caranya mepengaruhi orang lain (inget film "Saw", yang ini versi -advanced-nya dengan banyak sekali logika psikologis-nya banding film Amerika tersebut). Latar-nya banyak bercerita tentang dunia Jerman dan Eropa timur masa perang dingin adalah cara yang bagus untuk menekankan kecintaan pada sejarah. Dua karya Urusawa itu mampu memberikan suatu imaji yang lebih berkembang atas komik, tidak hanya terpaku atas cerita (ala manga "cewe") atau sensasi-nya (Ala komik US). Tetapi juga membuat latar dunia nyata bisa masuk ke dalam cerita komik.


Karya ketiga Urusawa, yang termasuk baru dipublikasikan di Indonesia adalah 20th Century Boys. Saat ini baru nyampe edisi perdana-nya, dan ini yang bikin gw kembali mengumpulkan semangat untuk mengoleksi komik.

20th Century Boys bercerita tentang "time-capsule" yang dikumpulkan oleh sekumpulan anak kecil di akhir dekade 60-an (masih menggunakan latar yang nyata, seperti peristiwa Woodstock 69, Jumpin' Jack Flash-nya Rolling Stones dan peristiwa pendaratan manusia di bulan). Di time-capsule tersebut, dikumpulkan berbagai memorabilia mereka termasuk impian-impian tentang masa depan yang selaras dengan imajinasi anak kecil. Mulai dari munculnya makhluk-makhluk angkasa luar, serangan virus sampai invasi robot ke Jepang. Di akhir 90-an, apa yang mereka tulis itu mulai menjadi kenyataan seiring dengan munculnya sekte rahasia dibawah kendali "Friends" (Sahabat). Munculnya sekte rahasia itu juga didukung dengan sosialisasi logo yang dibuat oleh anak-anak tersebut 30 tahun silam. Kini, anak-anak yang beranjak dewasa itu mulai mencari ada apa dengan sekte tersebut dan apakah salah satu dari mereka ada di balik munculnya sekte yang ingin membuat dunia baru tersebut?


Dengan alur yang bumpy, Urusawa mampu membawa ke serangkaian kejadian misteri yang menarik untuk terus diikuti seperti halnya Monster. Loop dari tahun 1969, 1979, 1997, tahun 2000 dan bahkan 2014 dirotasi secara brilian sehingga pembaca mampu mengenal karakter yang banyak tanpa kehilangan poros cerita. Bagi yang suka dengan komik berkualitas, coba aja 20th Century Boys, karya Urusawa yang diterbitkan oleh Level Comic (sub-Gramedia)!

PS: Setelah ri-cek, ternyata udah sampe ke nomer 3 dan kantor penerbitnya jadi satu sama kantor gw...hehehe. And fun fact is 20th Century Boy taken from T-Rex's song title. FYI, T-Rex is a classic rock band who pave the way for its frontman, Marc Bolan.

2 comments:

Anonymous said...

wahhh.... kalo aku dah baca ampe vol 17. Bagus... gak nyangka deh jati dirinya 'sahabat' eniwei... salam kenal yak!!

Helman Taofani said...

Actually gw juga udah ngerti sih "friend" itu siapa...hehehe. Salam kenal pula' yak!

Labels

Blog Archive